yoldash.net

9 Penyakit Akibat Kadar Gula Darah Tinggi, Kenali biar Waspada

Kadar gula darah terlalu tinggi dan dibiarkan untuk waktu lama dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius. Berikut penyakit akibat kadar gula darah tinggi.
Ilustrasi. Kadar gula darah tinggi dan dibiarkan untuk waktu lama dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius. Berikut akibat kadar gula darah tinggi. (iStock/Enes Evren)

Jakarta, Indonesia --

Kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi terlalu banyak gula dalam darah sehingga tubuh tidak cukup menghasilkan insulin.

Apabila gula darah terlalu tinggi dan dibiarkan untuk waktu yang lama, maka dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius. Akibat kadar gula darah tinggi ini bisa dirasakan oleh siapa saja, baik itu penderita prediabetes, diabetes, atau yang tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari laman Mayo Clinic, kadar gula darah normal yaitu kurang dari 100 mg/dL. Apabila kadar gula darah telah berada di angka 100-125 mg/dL berarti masuk status prediabetes, sedangkan 126 mg/dL ke atas sudah tergolong diabetes.

Terjadinya hiperglikemia dipengaruhi oleh asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

Seperti makanan tinggi karbohidrat, dan lemak jenuh, minuman bersoda, alkohol, hingga minuman berenergi yang memiliki kadar gula tambahan tinggi.


Akibat Kadar Gula Darah Tinggi

ilustrasi diabetesIlustrasi. Akibat kadar gula darah tinggi yang perlu diwaspadai (iStockphoto/Maya23K)

Pemilik riwayat diabetes ataupun yang tidak, sudah seharusnya lebih waspada dan rutin memeriksakan kadar gula darah tubuh supaya tetap terkontrol.

Apabila mengabaikan pemeriksaan gula darah dan dibiarkan telanjur tinggi, dapat memicu penyakit maupun gangguan kesehatan seperti berikut.

1. Sakit kepala

Sakit kepada biasanya muncul ketika gula darah sudah mencapai 126 mg/dL lebih. Kondisi ini biasanya berlangsung secara perlahan.

Ketika terjadi hiperglikemia, hormon dalam tubuh ikut mengalami perubahan dan mempersempit pembuluh darah di otak sehingga menghasilkan rasa sakit di kepala.


2. Penyakit ginjal

Hiperglikemia juga berpotensi merusak fungsi utama ginjal sehingga bisa menyebabkan penyakit ginjal kronis.

Peningkatan jumlah gula darah dalam tubuh dapat memicu ginjal bekerja lebih keras dalam menyeimbangkan cairan dan membuang sisa racun dalam tubuh.


3. Meningkatkan depresi

Semakin banyak mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, maka peluang meningkatnya gula darah bisa semakin cepat.

Apabila tubuh mengalami hiperglikemia, hormon di dalamnya ikut mengalami perubahan yang berimbas pada risiko inflamasi, mood semakin buruk, susah tidur, dan mudah marah.


4. Fungsi kognitif menurun

Menurut hasil studi dalam jurnal Diabetologia mencatat hubungan antara tingginya kadar gula darah dengan penurunan fungsi kognitif.

Studi itu menganalisis lebih dari 5 ribu orang selama 10 tahun. Hasilnya, orang dengan hiperglikemia memiliki penurunan kognitif paling cepat daripada mereka yang hipoglikemia.


5. Impotensi pada pria

Akibat kadar gula darah tinggi berisiko terhadap impotensi pada pria. Yaitu kondisi penis yang tidak bisa bahkan tidak mampu mempertahankan ereksi.

Gula memengaruhi sistem peredaran darah dan mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh. Padahal sirkulasi darah ini harus bekerja ekstra untuk ereksi.


6. Gangguan sistem otak

Peneliti di Energy Metabolism Laboratory, Tufts University, Ed Saltzman mengatakan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman manis memicu keinginan untuk terus makan dengan rasa serupa.

Efek ini akan terjadi pada salah satu bagian otak yang disebut sistem limbik. Dengan begitu, secara tidak langsung Anda jadi melatih otak supaya terus menyukai rasa manis.


7. Infeksi gigi dan gusi

Gigi dan gusi bisa mengalami infeksi akibat konsumsi gula tinggi. Bakteri pada gigi akan mengubah gula menjadi asam, dan jika dibiarkan dapat merusak enamel gigi.

Gula bisa memberi makan pertumbuhan jamur yang membuat sudut mulut atau lidah menjadi memerah. Ini membuat mulut jadi lebih sensitif terhadap rasa pedas.


8. Berisiko sakit jantung

Hiperglikemia menyebabkan obesitas, inflamasi dan tekanan darah tinggi. Semua itu ditimbulkan akibat tingginya asupan gula dan memunculkan faktor risiko penyakit jantung.

Studi pada 30 ribu orang menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 17-21 persen kalori dari gula tambahan berisiko 38 persen lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung.


9. Penuaan dini

Kadar gula darah tinggi dari makanan dan minuman manis ikut berdampak terhadap elastisitas kulit yang bisa meningkatkan penuaan dini.

Gula dapat melekat pada protein aliran darah dan menciptakan molekul berbahaya yang disebut advanced glycation end products (AGEs). Molekul ini merusak kolagen dan elastin kulit sehingga menimbulkan kusam dan kerutan.

Untuk menghindari semua akibat kadar gula darah tinggi, Anda harus rutin melakukan cek kesehatan dan pastikan gula darahnya tidak lebih dari 100 mg/dL.

(avd/fef)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat