yoldash.net

Studi: Wanita Argentina Sembuh dari HIV Karena Kekebalan Tubuh Sendiri

Seorang wanita Argentina disebut sebagai orang kedua yang terdokumentasikan bisa menyembuhkan dirinya sendiri dari virus HIV.
Seorang wanita Argentina disebut sebagai orang kedua yang terdokumentasikan bisa menyembuhkan dirinya sendiri dari virus HIV. (Istockphoto/ Jarun011)

Jakarta, Indonesia --

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine menyebut seorang wanita Argentina menjadi orang kedua yang tubuhnya didokumentasikan karena sistem kekebalan tubuhnya mungkin telah menghilangkan virus HIV-nya sendiri. 

Sebelumya, Loreen Willenberg dari California Utara adalah wanita pertama yang sistem kekebalan tubuhnya disebut bisa membasmi HIV. Willenberg, dari California Utara, mungkin adalah orang pertama yang disembuhkan tanpa transplantasi sumsum tulang atau pengobatan.

Penelitian dilakukan dengan memindai lebih dari 1 miliar sel wanita mendeteksi tak ada virus HIV yang hidup, meskipun dia tak lagi menjalani terapi antiretroviral yang dimaksudkan untuk mencegah virus bereplikasi. Peneliti menyebutkan kemungkinan bahwa sistem kekebalan tubuh seseorang yang bisa mensterilkan virus yang bisa menggandakan dirinya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah hal yang unik," kata Steven Deeks, peneliti HIV di University of California di San Francisco, yang tidak terlibat dalam penelitian, dikutip dari Washington Post.

"Bukannya dia mengendalikan virus. Tapi yang kita lihat di sana tidak ada virus di sana, yang sangat berbeda."

Deeks, mengatakan kedua wanita itu mungkin telah sembuh karena mereka memiliki sel T yang sangat kuat, sebuah komponen dari sistem kekebalan tubuh. Memahami mekanisme kekebalan tubuh tersebut, katanya, dapat menjadi kunci untuk mengembangkan vaksin terapeutik yang dapat membersihkan HIV tanpa konsekuensi negatif jangka panjang.

Sampai saat ini HIV belum diketahui obatnya, ada tiga orang yang berhasil 'menghilangkan' virusnya selesai menerima transplantasi sel induk (stem cell) untuk mengobati kanker mereka. Hanya saja, transplantasi seringkali berbahaya dan berisiko komplikasi.

Sampai saat ini, ilmuwan masih mencari obat untuk mengobati HIV dengan beberapa cara, yaitu mengaktifkan respon imun tubuh terhadap virus, terapi gen, upaya "shock-and-kill" untuk memaksa virus keluar dari sel sehingga sistem kekebalan dapat mencoba untuk membasminya, dan upaya "blok-dan-kunci" untuk menjaga agar virus tetap berada di dalam sel sehingga tidak dapat bereplikasi.

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat