yoldash.net

Populasi 'Kucing Hantu' Bertambah, Tapi Tetap Terancam Punah

Cantik dan pemalu, merupakan tabiat dari si 'Kucing Hantu'. Kulit dan tulangnya diburu manusia untuk dijadikan pajangan dan obat tradisional.
Cantik dan pemalu, merupakan tabiat dari si 'Kucing Hantu'. Kulit dan tulangnya diburu manusia untuk dijadikan pajangan dan obat tradisional. (skeeze/pixabay)

Jakarta, Indonesia -- Dalam film ‘The Secret Life of Walter Mitty’ (2013) terlihat adegan saat karakter Mitty bertemu dengan karakter O’Connell yang sedang memotret Macan Tutul Salju (Snow Leopard) di Siberia.

Dikatakan O’Connell, Snow Leopard bagaikan ‘kucing hantu’, karena penampakannya sulit diketahui, sehingga untuk memotretnya butuh kesabaran ekstra.


Snow Leopard memang memiliki tabiat yang malu-malu sehingga jarang terlihat. Ditambah lagi dengan perburuan liar yang mengakibatkan angka populasinya semakin menurun tajam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, saat ini usaha konservasi Snow Leopard mulai menujukkan hasil. Karena jumlah populasi Snow Leopard di Pegunungan Siberia dan Himalaya mulai berangsur naik.


Sebelumnya, hanya ada 4.000 sampai 7.500 ekor Snow Leopard yang hidup di setiap dua juta kilometer. Saat ini, para peniliti di sana mengatakan kalau sudah ada 8.700 ekor Snow Leopard yang berkeliaran.

ADVERTISEMENT

Walau jumlahnya bertambah, tapi populasi Snow Leopard tetap masuk dalam daftar yang terancam punah, sehingga kelestariannya tetap harus dijaga.

[Gambas:Instagram]

“Makanan mereka ialah kambing dan domba liar di pegunungan. Jika makanan ini tidak ada, maka eksistensi mereka juga ikut menghilang. Belum lagi perburuan yang mengincar bulu dan tulangnya untuk dijadikan pajangan atau obat tradisional,” kata Dr. Tom McCarthy, peneliti dari komunitas Panthera, seperti yang dikutip dari Lonely Planet.

[Gambas:Instagram]

McCarthy lanjut mengatakan selain perubahan iklim, pembangunan masif seperti jalan tol atau jalur kereta api di tengah hutan, bisa juga membuat Snow Leopard lenyap dari muka bumi.


“Bisa saja mereka menyerang penduduk atau hewan ternak, karena lahan mereka untuk hidup sudah semakin tergusur,” lanjutnya.

“Kita bisa mencegah kepunahan tersebut dari sekarang, sebelum terjadi lebih gawat dari tahun 1990,” pungkasnya.

[Gambas:Youtube]

(ard/ard)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat