yoldash.net

'Mendalami' Teori Evolusi di Rumah Darwin

Di ruang tidurnya itu, Charles Darwin menghabiskan hari-hari terakhirnya. Di kamarnya itu pula dia mencurahkan pemikiran-pemikirannya.
Ruang kerja Charles Darwin menjadi salah satu bagian dari Down House yang menyimpan banyak sejarah tentang sosok sang penemu teori evolusi. (dok.english-heritage.org.uk)

Jakarta, Indonesia -- Setelah lebih dari satu abad dibongkar, kediaman penemu teori evolusi Charles Darwin di Kent, Inggris, akhirnya telah diperbaiki dengan sempurna. Sosok naturalis dan ahli geologi itu menghabiskan akhir hayatnya di bangunan yang disebut Down House. 

Buku, karya seni dan furnitur rumah itu telah dikumpulkan kembali berdasarkan surat keluarga, inventarisasi dan deskripsi yang dikumpulkan untuk membuat kondisi ruangan di rumah tersebut sama dengan keadaan pada tahun-tahun terakhir Darwin.

Pemugaran kembali yang dilakukan oleh English Heritage itu termasuk juga peletakan buku-buku yang terakhir dibaca oleh Darwin. Salah satu bacaan terakhir Darwin yaitu kopian buku The Celebrated Jumping Frog of Calaveras County karya Mark Twain yang berada di sisi tempat tidurnya. Termasuk juga cetakan gambar Old Master.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemugaran bangunan ini dilakukan dengan tujuan untuk menceritakan tentang kesehatan Darwin yang memburuk. Ia diketahui menderita sakit perut berkali-kali, muntah dan jantung berdebar. Kala itu, Emma, istri Darwin, menjadi sosok penting dalam kehidupan terakhir Darwin.

"Ruang tidur dan peralatan di dalamnya mengungkap kehidupan pribadi sang ilmuwan," ujar kurator English Heritage, Sarah Moulden.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin orang-orang dapat kembali ke masa-masa di saat Emma membacakan buku kepada Charles, kami ingin pengunjung mencoba pakaian tidur di ruang sebelah, dan kami juga ingin orang yang datang bisa melihat pemandangan ke taman dari kamar, seperti yang dilakukan Charles," katanya Moulden, seperti dikutip dari Lonely Planet.

Kamar dengan dinding berwarna abu-abu, karpet merah, ranjang tidur dengan kelambu bercorak bunga adalah kamar tidur di mana ilmuwan revolusioner itu meninggal pada tahun 1882. Selama 20 tahun terakhirnya dia menghabiskan hari-harinya dengan membaca dan beristirahat.

Rumah itu juga menjadi tempat di mana Darwin sembuh dari berbagai penyakit sambil melakukan pengawasan atas eksperimen yang dibuat di tamannya. Melalui sebuah jendela besar di kamarnya, Darwin menyimak alam.

Darwin dikenal atas beberapa ide radikalnya tentang evolusi dan geologi dari perjalanan yang dilakukannya bersama kapal HMS (His Majesty's Ship) Beagle selama lima tahun. Dia pindah dari London ke Down House bersama keluarganya pada tahun 1842.

Darwin membuat tulisan-tulisannya secara ekstensif hampir di semua ruangannya, termasuk rumah hijau di taman Down House. Buku On the Origin of Species karyanya yang diterbitkan tahun 1859 menjadi salah satu karya tulis Darwin yang paling sukses. (meg/meg)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat