Bos BI Jamin Rupiah Segera Menguat Usai Dipanggil Jokowi
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjamin rupiah segera menguat. Hal itu ia sampaikan usai dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (20/6).
Keyakinan Perry ditopang oleh faktor fundamental di Indonesia yang masih terbilang baik. Menurutnya, pelemahan rupiah terjadi karena gangguan jangka pendek.
"Rupiah secara fundamental itu trennya, jangan ditanya hari per hari loh, ini trennya akan menguat. Inflasi kita rendah, growth bagus, kreditnya bagus," kata Perry dalam jumpa pers usai pertemuan tersebut.
Dia menjelaskan inflasi Indonesia saat ini melandai di angka 2,8 persen. Lalu pertumbuhan ekonomi cukup tinggi di 5,1 persen, kredit meningkat ke angka 12 persen, dan imbal hasil investasi Indonesia juga baik.
Dia berkata rupiah melemah karena beberapa faktor. Salah satunya, suku bunga obligasi pemerintah Amerika Serikat yang naik menjadi 6 persen.
"Fundamentalnya ke depan rupiah akan menguat, cuma gerakan bulan ke bulan tergantung sentimen-sentimen ini, tetapi trennya rupiah itu akan menguat," ujarnya.
Rupiah melemah hingga menembus Rp16.400 per dolar Amerika Serikat. Jokowi merespons itu dengan memanggil sejumlah pejabat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Jokowi menggelar rapat sore ini sekitar 1,5 jam. Beberapa pejabat yang hadir adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.