Luhut Klaim AS Sulit Kembangkan Kendaraan Listrik Tanpa RI
![Luhut Klaim AS Sulit Kembangkan Kendaraan Listrik Tanpa RI Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menilai Amerika Serikat (AS) akan sulit mengembangkan kendaraan listrik tanpa Indonesia.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/05/15/konferensi-pers-ekspedisi-bersama-indonesia-oceanx_169.jpeg?w=650&q=90)
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai Amerika Serikat (AS) akan sulit mengembangkan kendaraan listrik tanpa Indonesia. Padahal, Negeri Paman Sam ingin meningkatkan penggunaan kendaraan listrik 11 kali lipat pada 2030.
Luhut mengingatkan Indonesia menguasai 70 persen bijih nikel dunia yang merupakan salah satu bahan penting dalam rantai produksi baterai kendaraan listrik.
"Ini saya sampaikan ke teman-teman AS, impossible tanpa Indonesia karena Indonesia kontrol 70 persen nikel ore dunia," ungkap Luhut dalam MINDialogue CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan hal tersebut di tengah kebijakan AS yang menerapkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA). Nikel Indonesia tidak masuk ke dalam UU tersebut karena kebanyakan berasal dari smelter yang dibangun perusahaan China.
ADVERTISEMENT
Terkait kebijakan tersebut, Luhut mengatakan sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.
"Kita bicara critical mineral menyangkut bagaimana Inflation Reduction Act ini kita bisa bersama-sama bernavigasi karena ini kepentingan semua pihak," katanya.
Pemerintahan Jokowi memang sedang gencar melakukan hilirisasi nikel. Jokowi mengklaim kebijakan ini memberikan manfaat besar ke ekonomi dalam negeri.
Sebelum larangan ekspor nikel mentah berlaku, Jokowi mengatakan nilai perdagangan yang diraih Indonesia dari penjualan produk tersebut hanya US$1,1 miliar atau Rp17 triliun.
Setelah larangan ekspor berlaku dan nikel diolah di dalam negeri, nilai ekspor dari bahan mentah itu melonjak 19 kali lipat jadi US$20,9 miliar atau Rp326 triliun.
Terkini Lainnya
Sri Mulyani Ungkap Dampak Perang Dagang AS-China Nggak Kaleng-kaleng
Utang Hantui Orang AS dari Mulai Kuliah Sampai Pensiun
AS Guyur Hibah Rp31 M Buat Infrastruktur IKN
Was-was Trump Menang Pilpres, AS-Korsel Kebut Bahas Biaya Keamanan
Diusir, Pasukan AS Mulai Kosongkan Pangkalan Militer di Niger
Hamas Siap Dialog Bebaskan Sandera Tanpa Damai Permanen dengan Israel
Hamas Setuju Proposal AS Soal Pembebasan Sandera Israel
VIDEO: Biden: Saya Akan Kalahkan Donald Trump Seperti di 2020