Profil Grace Natalie, dari Wartawati, PSI Lanjut ke Komisaris Mind ID
Kementerian BUMN, selaku pemegang saham PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID), menyetujui penunjukkan Grace Natalie Louisa sebagai komisaris perusahaan. Hal itu disepakati melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar di Jakarta pada Senin (10/6) kemarin.
"RUPS Tahunan MIND ID menyetujui pemberhentian dengan hormat Jisman Parada Hutajulu sebagai Komisaris. RUPS Tahunan menyetujui pengangkatan Grace Natalie Louisa sebagai Komisaris," kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam rilis yang diterima.
Grace bukanlah nama asing di mata publik. Ia dikenal sebagai salah satu pentolan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebelum akhirnya menjadi salah satu Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Grace adalah putri dari pasangan Brata Ngadiman dan Anna Clementine. Setelah lulus dari SMAK 3 BPK Penabur Jakarta, wanita kelahiran 4 Juli 1982 ini melanjutkan studi akuntasi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII).
Saat kuliah, Grace memberanikan diri untuk ikut kompetisi penyiaran yang digelar oleh SCTV. Saat itu, ia berhasil lolos peringkat lima besar.
Usai lulus Grace langsung bekerja sebagai penyiar Liputan 6 SCTV. Dimulai dari jurnalis lapangan, karir Grace terus menanjak hingga menjadi presenter program berita. Selain SCTV, Grace tercatat pernah bekerja di ANTV dan TVOne.
Selama berkarir sebagai jurnalis, Grace pernah beberapa kali melakukan wawancara eksklusif dengan berbagai tokoh internasional seperti Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta, CEO Forbes Steve Forbes, dan PM Thailand Abhisit Vejjajiva.
Pada Juni 2012, Grace meninggalkan TV One untuk posisi CEO Saiful Mujani Research and Consulting. Kemudian, pada 2014, ia mulai masuk ke dunia politik dengan menjadi salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia.
Ia menjabat sebagai Ketua PSI pada periode 2014-2021. Saat menjadi Ketua PSI, Grace membawa partainya mendapatkan 3 juta suara nasional di pemilu perdananya.
Lepas kursi ketua, Grace kemudian menjabat sebagai Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia. Sebelum akhirnya ia diangkat Presiden Jokowi sebagai staf khusus pada Mei lalu.