Blak-blakan Prabowo soal Sumber Anggaran Program Makan Siang Gratis
Presiden terpilih Prabowo Subianto blak-blakan soal makan siang gratis, termasuk soal sumber anggaran yang akan digunakan untuk membiayai program tersebut.
Prabowo sangat yakin bisa menjalankan program tersebut. Optimisme itu ia tunjukan dalam sebuah diskusi di forum Qatar Economic Forum yang dikutip dalam tayangan Youtube, Kamis (16/5).
"Kami telah mempelajari ini. Kami telah mempelajari semua angkanya (besaran anggaran) dan kami sangat yakin kami bisa melakukan itu," terangnya.
Menurut Prabowo, timnya sudah melakukan perhitungan. Dana untuk membiayai programnya akan diambil dari refocusing anggaran. Nantinya, program yang tidak penting akan diundur dan dananya dialihkan ke makan siang dan susu gratis.
"Kami menghitung bahwa ini adalah masalah memfokuskan kembali dan mengurangi alokasi untuk kegiatan yang tidak penting. Jadi ini soal efisiensi, tata kelola yang baik, administrasi yang baik, manajemen yang baik," jelasnya.
Prabowo menyatakan program barunya ini tak akan membuat defisit anggaran melebar lebih dari 3 persen. Sebab, pemerintahannya akan melakukannya dengan hati-hati seperti era Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
"Tidak banyak negara yang mempertahankan hal tersebut. Namun kami memiliki tradisi pengelolaan fiskal yang hati-hati," jelasnya.
Menteri Pertahanan ini juga menjelaskan bahwa program makan siang dan susu gratis bertujuan untuk menghilangkan kelaparan yang ada di Tanah Air, terutama generasi penerus bangsa atau anak SD.
"Saya bertekad untuk menghilangkan rasa lapar pada masyarakat kita, terutama generasi muda dan pada akhirnya kita harus berkonsentrasi pada pengolahan sumber daya alam yang kita miliki," pungkasnya.
Lihat Juga : |
Salah satu program unggulan Prabowo-Gibran adalah makan siang gratis untuk 82,9 juta orang miskin yang dibagi dalam tiga golongan. Pertama, 74,2 juta anak sekolah alias murid. Kedua, 4,3 juta santri. Ketiga, 4,4 juta ibu hamil.
Tim Kampanye Nasional (TKN) sendiri menyebut program makan siang dan susu gratis itu memerlukan Rp120 triliun pada tahun pertama. Periode ini, program akan dibiayai APBN.
Nantinya secara total pembiayaan penuh yang diperlukan untuk melaksanakan program ini mencapai Rp450 triliun per tahun. Sasaran program ini adalah 82,9 juta anak sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia.
Terkait anggaran, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah mulai membahasnya. Selain itu, pemerintah juga membahas program lain dari Prabowo yang membutuhkan dana besar.
"Yang kita lakukan prinsipnya memberikan ruang fiskal bagi kemungkinan program tersebut untuk dijalankan. Namun, tetap di dalam konteks makronya dan fiskalnya," katanya usai membahas pagu indikatif RAPBN 2025 di Istana Kepresidenan, Jumat (5/4).
Ia mengatakan secara makro postur APBN akan dijaga sehingga kepercayaan dari investor juga tetap terjaga.
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo menyebut program makan siang gratis saat ini sudah masuk dalam tahap pembahasan. Namun, soal anggaran akan diserahkan ke pemerintahan Jokowi.
"Untuk penganggaran dan rincian lainnya, saat ini masih kewenangan pemerintahan Pak Jokowi menyiapkan RAPBN 2025," katanya.
(ldy/pta)