yoldash.net

Daftar 5 Komoditas Paling Banyak di Ekspor dan Impor Pada April 2024

BPS mencatat sepanjang April 2024, ada lima komoditas utama yang dieskpor dan diimpor dari dan ke berbagai negara mitra dagang Indonesia.
BPS mencatat sepanjang April 2024, ada lima komoditas utama yang dieskpor dan diimpor dari dan ke berbagai negara mitra dagang Indonesia. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang April 2024, ada lima komoditas utama yang dieskpor dan diimpor dari dan ke berbagai negara mitra dagang Indonesia.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan total nilai ekspor pada April sebesar US$19,62 miliar dan impor sebesar US$16,06 miliar. Meski tetap tinggi namun kinerja keduanya turun dibandingkan Maret 2024.

"Nilai ekspor April 2024 turun 12,97 persen dan nilai impor juga turun 10,60 persen dibandingkan Maret 2024," kata Pudji dalam konferensi pers, Rabu (15/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada lima komoditas utama yang paling banyak dieskpor sepanjang bulan lalu, yakni bahan bakar mineral US$3,21 miliar atau 16,83 persen dari total ekspor, besi dan baja US$2,16 miliar atau 10,78 persen, lemak dan minyak hewani/nabati senilai US41,87 miliar atau 10,22 persen.

Kemudian ada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar US$989,1 juta atau 5,95 persen, serta logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$894 juta atau 4,27 persen.

Sementara, komoditas yang paling banyak diimpor adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya sebesar US$2,01 miliar atau 16,81 persen dari total impor, dan mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar US$1,88 miliar atau 14,79 persen.

Lalu ada komoditas besi dan baja sebesar US$662,4 juta atau 5,54 persen, serealia sebesar US$643 juta atau 4,92 persen, serta kendaraan dan bagiannya sebesar US$632,8 juta atau 4,45 persen.

Secara umum, neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatat surplus sebesar US$3,56 miliar pada April 2024 ini. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan Maret 2024 yang sebesar US$4,58 miliar.

Pudji mengatakan meski neraca dagang April ini surplus, namun turun baik secara bulanan maupun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Dengan demikian maka neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 atau selama empat tahun beruntun," kata Pudji.

Sementara, untuk komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara, besi dan baja, nilai ekspornya meningkat pada April 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Batu bara naik 1,84 persen dari US$2,56 miliar menjadi US$2,61 miliar.

Lalu, ekspor besi dan baja naik 1,91 persen dari US$2,13 miliar menjadi US$2,17 miliar. Sedangkan, ekspor minyak kelapa sawit turun 10,49 persen dari US$1,56 miliar menjadi hanya US$1,39 miliar.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/agt)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat