yoldash.net

KSP Wanti-wanti Harga Bawang Putih Naik Imbas Konflik Iran-Israel

KSP mewanti-wanti harga bawang putih hingga kedelai naik jika konflik Iran dan Israel memanas dan menganggu rantai pasok.
KSP mewanti-wanti harga bawang putih hingga kedelai naik jika konflik Iran dan Israel memanas dan menganggu rantai pasok. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, Indonesia --

Kantor Staf Presiden (KSP) mewanti-wanti harga bawang putih hingga kedelai naik karena konflik Iran dan Israel.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono mengatakan jika konflik Timur Tengah semakin memanas, maka rantai pasok pangan akan terganggu.

Tak hanya berpengaruh ke rantai pasok, konflik Iran-Israel juga akan membuat rupiah melemah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau terjadi konflik biasanya investor atau pemegang dana mencari tempat-tempat yang dianggap aman, salah satunya dolar," katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (22/4).

ADVERTISEMENT

"Jadi mereka cenderung memburu dolar dan membuat dolar semakin mahal dan mata uang lain termasuk rupiah menjadi lebih lemah," katanya.

Terganggunya pasokan global dan pelemahan rupiah akan membuat biaya logistik semakin mahal terutama untuk komoditas impor. Akibatnya kenaikan harga juga akan dirasakan konsumen.

"Harga pangan yang impor akan naik. Apa saja? Pasti yang pertama bawang putih, yang kedua kedelai," katanya.

Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga wang putih di tingkat konsumen dijual Rp43.420 per Selasa (23/4) ini, naik dari Rp43.220 pada pekan lalu.

Sementara harga kedelai biji kering impor dibanderol Rp13.170 per kg, turun tipis dari Rp13.250 per kg pada pekan lalu.

[Gambas:Video CNN]

 

(fby/pta)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat