yoldash.net

Jejak Produsen Kompor Listrik Myamin, Bikin Headrest Toyota Kijang

Perusahaan itu dibangun sejak 1994 dan memasok rangka headrest untuk Toyota Kijang.
Kementerian Perindustrian mengatakan Adyawinsa Electrical and Power akan memproduksi 1,2 juta unit kompor induksi untuk mendukung program konversi kompor listrik.(Foto: Arsip PLN Denpasar)

Jakarta, Indonesia --

Pemerintah membagikan ribuan kompor listrik gratis merek Myamin kepada masyarakat selama uji coba konversi dari kompor gas.

Diketahui, uji coba konversi kompor gas ke listrik tahap awal dilakukan di kota Solo dan Bali. Warga penerima akan mendapatkan satu paket kompor listrik dua tungku beserta alat masaknya.

Berdasarkan penelusuran, kompor listrik Myamin merupakan produksi PT Adyawinsa Electrical and Power, salah satu anak usaha Adyawinsa Group yang dibangun sejak 2005 lalu oleh Markus Maturo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Perindustrian mengatakan Adyawinsa Electrical and Power akan memproduksi 1,2 juta unit kompor induksi untuk mendukung program konversi kompor listrik. Selain Adyawinsa, sejumlah perusahaan yang akan terlibat dalam pengadaan kompor listrik ini adalah dari perusahaan milik taipan Alim Markus dan Hartono bersaudara.

Mengutip laman resminya, Adyawinsa Group dibangun pertama kali pada 1994 dengan nama perusahaan PT Adyawinsa Dinamika. Perusahaan ini memulai aktivitasnya dalam pembuatan stamping dan die guna rangka headrest Toyota Kijang di bengkel-bengkel kecil di Pisangan, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Adyawinsa Dinamika mendapat kesempatan dan kepercayaan dari Mitsubishi Corporation untuk memproduksi lebih banyak komponen Mitsubishi dalam produksi massal pada 1996. Karenanya, perusahaan ini pindah ke pabrik pertama mereka di Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat.

Dua tahun kemudian, perusahaan memperluas portofolio bisnisnya dalam fasilitas injeksi plastik dan pembuatan perkakas. Kemudian, pada 2022 Adyawinsa Dinamika ditunjuk oleh Manajemen Philips sebagai Co-Maker Philips dalam memproduksi Philips Luminaire/Lamp Housing.

Setahun kemudian, perusahaan ini kian melebarkan sayap dengan mulai mengembangkan bisnis di lingkup telekomunikasi. Perusahaan memulai pembuatan telepon umum multi koin dan penjualan kembali telepon CDMA.

Kemudian, pada 2004, PT Adyawinsa Dinamika membeli pabrik baru seluas 4,5 hektare di Karawang Barat. Perusahaan ini pun memindahkan lini Stamping dan Tool Making dari Hyundai ke Karawang dengan nama perusahaan PT Adyawinsa Dinamika Karawang. Anak usaha ini memiliki ruang lingkup bisnis stamping, die making dan sub suku cadang assy untuk dua roda.

Tahun berikutnya, perusahaan memperluas bisnis stamping dengan membeli pabrik stamping besar yang dahulu dimiliki oleh salah satu konglomerat Indonesia, dengan luas 6,2 hektare di Karawang Timur.

Perusahaan pun berganti nama menjadi PT Adyawinsa Stamping Industries. Selama operasionalnya, PT Adyawinsa Stamping Industries biasa memproduksi tabung gas 3 kg untuk mendukung pemerintah Indonesia.

Diketahui, pemerintah sudah melakukan uji coba terhadap penggunaan kompor listrik tersebut. Warga di Solo, Jawa Tengah dan Bali mengatakan pihaknya mau menggunakan alat itu karena gratis dan disubsidi oleh PLN.

(lid/asa)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat