Faisal Basri Usul Minyak Jelantah Diolah Jadi Avtur
![Faisal Basri Usul Minyak Jelantah Diolah Jadi Avtur Ekonom Senior Faisal Basri mengungkapkan pengolahan minyak jelantah menjadi avtur terbilang murah kendati membutuhkan teknologi dengan kualitas bagus.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2014/12/31/b586181e-9a63-46bf-ae53-72874ef5f76e_169.jpg?w=650&q=90)
Ekonom Senior Faisal Basri mengusulkan minyak jelantah diolah menjadi bahan bakar pesawat. Hal ini sudah dilakukan oleh pemerintah Jepang.
"Minyak jelantah bisa diolah jadi avtur, di Jepang untuk pesawat," ungkap Faisal dalam Webinar 'Minyak Goreng Langka, Ada Apa?', Rabu (16/2).
Menurut Faisal, pengolahan minyak jelantah menjadi avtur terbilang murah. Meski begitu, tetap butuh teknologi dengan kualitas bagus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dikumpulkan bisa diolah jadi avtur dengan ongkos murah," imbuh Faisal.
Ia mengatakan pemerintah hanya perlu memikirkan mekanisme pengumpulan minyak jelantah dari masyarakat. Kalau ingin meniru Jepang, negara tersebut mengumpulkan dari restoran-restoran.
ADVERTISEMENT
"Tinggal mekanisme pengumpulan, hati-hati edukasi ke masyarakat jangan sampai minyak goreng dipakai dua kali, karena akan buruk untuk kesehatan," papar Faisal.
Pengolahan minyak jelantah ini, tambah dia, akan berkontribusi positif untuk iklim dan meredam suhu bumi 1,5 derajat. Lalu, pengolahan ini juga akan memaksa masyarakat untuk tak menggunakan minyak goreng lebih dari dua kali.
"Jadi ada aspek ekonomi dan kesehatan. Bagus untuk masyarakat sekaligus edukasi," tutup Faisal.
Terkini Lainnya
Faisal Basri Kritik Pemerintah: Energi Dimanja, Perut Rakyat Tidak
Faisal Basri soal Bisnis Batu Bara di RI: Nikmat Tak Habis-habisnya
Faisal Basri, Ekspor Nikel Ilegal dan Isu Tata Niaga Buruk
Faisal Basri: Ekspor Nikel Bocor, RI Rugi Ratusan Triliun
Faisal Basri di MK: Bansos itu Kewajiban Negara, Bukan Belas Kasihan
FOTO: Faisal Basri Bongkar 'Borok' Bansos di Sidang MK
Faisal Basri: Bansos Bentuk Politik Gentong Babi Jelang Pilpres 2024
Faisal Basri di MK: Beras Kurang 600 Ribu Ton tapi Impornya 3 Juta Ton