yoldash.net

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan dalam Islam bagi Pria dan Wanita

Mencukur bulu kemaluan adalah salah satu bentuk kebersihan dan perawatan tubuh. Lantas, apa hukum mencukur bulu kemaluan dalam Islam?
Ilustrasi. Mencukur bulu kemaluan adalah salah satu bentuk kebersihan dan perawatan tubuh. Lantas, apa hukum mencukur bulu kemaluan dalam Islam? (iStockphoto/Rattankun Thongbun)

Jakarta, Indonesia --

Mencukur bulu kemaluan adalah salah satu bentuk kebersihan dan perawatan tubuh yang dianjurkan dalam Islam, baik itu bagi pria maupun wanita.

Akan tetapi, bagaimana hukum mencukur bulu kemaluan dalam Islam ini? Apakah memang dianjurkan atau tidak, dan sejauh mana batasannya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hukum melakukan cukur bulu kemaluan bagi muslim.

Hukum mencukur bulu kemaluan

Hukum mencukur bulu kemaluan dalam Islam adalah sunnah atau dianjurkan. Dilansir dari laman NU Online, selain termasuk ke dalam sunnah, mencukur bulu kemaluan menjadi bagian dari fitrah manusia.

Fitrah dalam Islam artinya kesucian. Ditambahkan dari buku Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah sesuai Sunnah Rasul, selain bulu kemaluan, terdapat lima perkara yang termasuk fitrah.

"Lima perkara yang termasuk fitrah: mencukur rambut kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku."(HR. Jama'ah)

Mencukur bulu kemaluan lebih dianjurkan untuk pria sedangkan bagi wanita cukup dengan mencabutnya, sebagaimana anjuran tersebut ada dalam penjelasan berikut.

وَالْأَفْضَلُ لِلذَّكَرِ الْحَلْقُ وَلِغَيْرِهِ النَّتْفُ، وَقَالُوا فِي حِكْمَتِهِ، إنَّهُ يُضْعِفُ الشَّهْوَةَ، وَالْحَلْقُ يُقَوِّيهَا وَعَكَسَ الْمَالِكِيَّةُ. وَقَالُوا: لِأَنَّ نَتْفَهَا يُرْخِي الْفَرْجَ

Artinya: "Yang paling afdal bagi laki-laki adalah mencukur bulu kemaluan, sedangkan bagi perempuan adalah mencabutnya. Para ulama berkata tentang hikmahnya: Bahwa mencabut bulu kemaluan itu bisa mengendalikan syahwat, sedang mencukurnya itu bisa menguatkan syahwat. Berbeda dengan ulama dari kalangan Madzhab Maliki, mereka menyatakan, Karena mencabut bulu kemaluan (bagi perempuan) itu bisa melembutkan kemaluannya." (Lihat: Sulaiman Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib 'ala Syarhil Khathib, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, cet ke-1, 1417 H/1996 M, juz I, halaman: 337).

Dari penjelasan di atas, mencabut bulu kemaluan bagi wanita memang boleh saja dilakukan selama dirinya mampu menahan rasa sakit.

Apabila tidak sanggup menahan rasa sakitnya, bulu kemaluan pada wanita tetap boleh dicukur seperti yang dilakukan pada pria.

Yang dimaksud dengan bulu kemaluan adalah bagian rambut yang tumbuh di atas dan di sekeliling kemaluan laki-laki begitu juga rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan perempuan.

An-Nawawi berkata, "Dari semua keterangan tersebut, bisa disimpulkan bahwa mencukur semua rambut yang tumbuh di atas kemaluan dan dubur serta di sekeliling keduanya merupakan anjuran."

Hikmah mencukur bulu kemaluan

Dalam Islam, mencukur bulu kemaluan bagi pria atau wanita dianjurkan untuk dilakukan maksimal 40 kali sehari.

Hikmah di balik anjuran mencukur bulu kemaluan ini bukan tanpa alasan, melainkan terkait dengan hal-hal berikut:

  1. Menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim
  2. Mencegah timbulnya bau tidak sedap
  3. Mengurangi risiko infeksi dan penyakit kulit
  4. Meningkatkan kenyamanan dalam beribadah
  5. Mencabut bulu kemaluan itu bisa mengendalikan syahwat
  6. Mencukur bulu kemaluan itu bisa menguatkan syahwat
  7. Bagi wanita, mencabut atau mencukur itu bisa melembutkan kemaluannya

Selain itu, Islam tidak mengatur secara spesifik metode mencukur bulu kemaluan. Boleh saja menggunakan cara apa pun yang aman selama tidak membahayakan, seperti mencukur, mencabut, atau menggunakan krim perontok bulu berbahan aman.

Mencukur bulu kemaluan merupakan bagian dari ajaran Islam yang bertujuan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.

Meskipun hukumnya sunnah, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin demi kesehatan dan kenyamanan dalam beribadah.

Penting untuk diingat bahwa praktik mencukur bulu kemaluan ini harus dilakukan dengan cara yang aman dan higienis. Demikian penjelasan mengenai hukum mencukur bulu kemaluan dalam Islam.

(avd/juh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat