yoldash.net

4 Peristiwa Penting di Bulan Dzulqa'dah yang Jarang Diketahui

Terdapat empat peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Dzulqa'dah. Empat peristiwa ini membuat Dzulqa'dah menjadi salah satu bulan istimewa.
Ilustrasi. Terdapat empat peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Dzulqa'dah. Empat peristiwa ini membuat Dzulqa'dah menjadi salah satu bulan istimewa. (iStockphoto/Getty Images/Choreograph)

Daftar Isi
  • 1. Perang Bani Quraizhah
  • 2. Perjanjian Hudaibiyah
  • 3. Bulan untuk melakukan umrah
  • 4. Bulan ketika Nabi Musa menerima Kitab Taurat
Jakarta, Indonesia --

Bulan Dzulqa'dah (KBBI=Zulkaidah) merupakan salah satu bulan yang memiliki keistimewaan. Di bulan ini, terdapat empat peristiwa penting yang dapat direnungi oleh umat Islam.

Dilansir dari laman NU Online, empat peristiwa tersebut membuat Dzulqa'dah menjadi bulan yang istimewa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kejadian penting di bulan Dzulqa'dah dan menjadikannya menjadi bulan yang istimewa.


1. Perang Bani Quraizhah

Peristiwa penting di bulan Dzul'qadah yang pertama adalah perang Bani Quraizhah. Diceritakan oleh Syekh Shafifurrahman al-Mubarakfuri dalam satu kitabnya, sehari setelah kepulangan Rasulullah di Madinah, tepat pada waktu Zuhur, malaikat Jibril datang mendatangi Rasulullah.

Malaikat Jibril mengatakan, "Sudahkah engkau meletakkan senjatamu? Demi Allah, kami (para malaikat) belum meletakkan senjata. Berangkatlah engkau sekarang bersama sahabat-sahabatmu menuju Bani Quraizhah, saya (Jibril) akan berjalan di depanmu untuk menggoncangkan benteng-benteng mereka dan menebarkan kekuatan di dada mereka."

Setelah mendengar perkataan Jibril, Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk segera berangkat ke perkampungan Bani Quraizhah dan berpesan untuk menunda salat Ashar hingga sampai ke perkampungan tersebut.

Sesampainya di permukiman Bani Quraizhah, Rasulullah dan umat Islam segera mengepung Yahudi yang berlindung di benteng-benteng mereka selama 25 malam. Umat Yahudi pun lama-lama tak tahan dikepung karena Allah menanamkan rasa takut di hati mereka.

Hal ini membuat umat Yahudi menyerah dan tunduk di bawah keputusan hukum Rasulullah. Peristiwa ini terjadi pada bulan Dzulqa'dah.

وَقَعَتْ هَذِهِ الْغَزْوَةُ فِيْ ذِيْ الْقَعْدَةِ سَنَةَ الخَامِسَةَ

Artinya: Peperangan ini (Bani Quraizhah) terjadi pada bulan Dzulqa'dah tahun kelima (hijriah) (Shafiyurrahman, ar-Rahiqul Makhtum, [Beirut, Darul Fikr: tt], halaman 281).


2. Perjanjian Hudaibiyah

Peristiwa berikutnya adalah perjanjian Hudaibiyah yang dituliskan oleh Syekh Ali As-Shalabi dalam salah satu kitabnya. Ketika umat Islam menjadi semakin kuat, mereka ingin beribadah di Masjidil Haram yang sudah selama enam tahun lamanya dikuasai kaum musyrikin.

Pada hari Senin bulan Dzulqa'dah tahun ketujuh hijriah, Rasulullah berangkat bersama 1.400 sahabatnya tanpa membawa senjata perang. Setibanya di Dzulhulaifah, Rasulullah mulai melakukan ihram untuk umrah.

Sementara itu, kaum kafir Quraisy mengira bahwa Rasulullah akan datang untuk menyerang hingga akhirnya diutus seorang perwakilan untuk menanyakan tujuan Rasulullah.

Sesampainya di tempat peristirahatan umat Islam, Rasulullah menegaskan bahwa tujuannya hanya untuk ibadah bukan untuk perang.

Hal ini membuat Rasulullah dan kaum Quraisy untuk membuat kesepakatan damai yang kemudian dikenal sebagai suluh hudaibiyah. Perjanjian damai ini berlangsung di Hudaibiyah pada tahun ketujuh hijriah.


3. Bulan untuk melakukan umrah

Ketiga, Rasulullah melakukan umrah sebanyak empat kali pada bulan Dzulqa'dah karena bulan ini sangat dekat dengan bulan haji atau Dzulhijjah. Selain melakukan umrah, umat Islam juga diharapkan untuk mendekatkan diri pada Allah pada bulan ini.

Pernyataan tersebut tertulis dalam hadis riwayat Bukhari yang berbunyi:


اعْتَمَرَ رَسُوْلُ اللَّهُ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةٍ: عُمْرَة مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَة مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَة مِنَ الْجِعْرَانَةِ، وَعُمْرَة مَعَ حَجَّتِهِ

Artinya: Rasulullah melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa'dah, yaitu umrah dari Hudaibiyah di bulan Dzulqa'dah; satu umrah pada tahun berikutnya pada bulan Dzulqa'dah; satu umrah dari Ji'ranah; dan umrah bersama hajinya (HR Bukhari).


4. Bulan ketika Nabi Musa menerima Kitab Taurat

Terakhir, bulan Dzulqa'dah juga menjadi bulan yang luar biasa karena menjadi saat turunnya kitab Taurat pada Nabi Musa. Hal ini tertulis dalam firman Allah di Al Quran yang berbunyi:

وَلَمَّا جَاء مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ

Artinya: Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan telah berfirman (langsung) kepadanya (Musa) (Al-A'raf ayat 143).

Imam Ibnu Katsir ad-Dimisyqi dalam kitab tafsirnya mengatakan dirinya bersama mayoritas ulama tafsir percaya bahwa kejadian tersebut terjadi di bulan Dzulqa'dah.

Demikian empat peristiwa penting yang terjadi di bulan Dzul'qadah. Semoga bermanfaat.

(sac/fef)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat